IMPIAN

harapan dan kenyataan yang akan diraih.

IMPIAN

tidak semua yang kita impikan akan tercapai, tetapi kita harus selalu berusaha.

IMPIAN

berusaha dan bekerja untuk kesuksesan.

IMPIAN

Hanya sebatas mimpi.

IMPIAN

Raihlah apa yang sudah menjadi cita-cita.

Sabtu, 04 April 2015

contoh surat permohonan beasiswa

Batuphat Timur, 11 Oktober 2010

Nomor                        : Istimewa                                          Kepada Yth,
Lampiran       : 1 (satu) Berkas                                 Bapak Pimpinan Humas PT. xxxx
Perihal                        : Mohon Bantuan Beasiswa                  Di-
                                                                                                xxxxxxx


Assalamualaikum. Wr. Wb.

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama                          : xxxxxx
Tempat / Tgl Lahir    : xxxxx
Nim                             : 090210xxxxx
Pekerjaan                    : Mahasiswa Unimal ( Universitas Malikussaleh )
Alamat                       : Dusun “A” Batuphat Timur
                                      Kec. Muara Satu Pemerintah Kota Lhokseumawe

Dengan ini saya mengajukan permohonan kepada Bapak agar sudi kiranya dapat membantu memberikan biaya pendidikan kepada saya yang pada saat ini sedang mengikuti pendidikan (Kuliah) di UNIMAL Lhokseumawe.

Mengingat saya salah seorang warga tidak mampu dan tidak mempunyai dana untuk biaya (Kuliah). Maka dengan ini saya mohon kepada Bapak, sudilah kiranya membantu saya agar dapat menyelesaikan pendidikan saya di UNIMAL

Sebagai bahan kelengkapan administrasi turut saya lampirkan :
1.      Photo Copy KTP ( Kartu Tanda Penduduk )
2.      Photo Copy KTM ( Kartu Tanda Mahasiswa )
3.      Photo Copy KK ( Kartu Keluarga )
4.      Surat Keterangan Tidak Mampu Dari Kepala Desa
5.      Foto Copy Transkrip Nilai
6.      Surat Keterangan Aktif Kuliah
7.      Photo Copy Rekening Bank

Demikian surat permohonan ini saya sampaikan kepada Bapak, dan atas bantuan Bapak saya ucapkan ribuan terima kasih.


Hormat Saya
Pemohon


xxxxxxxxx


Kamis, 02 April 2015

Contoh Makalah Pemberdayaan Masyarakat melalui PNPM Mandiri Pedesaan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang masalah.
Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan perhatian semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang sangat terpuruk sehingga berdampak negatif  terhadap masyarakat, baik dari segi pendidikan, pendapatan , maupun dalam hal daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup.  Begitupun kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup.  Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
            Untuk meningkatkan efektifitas penanggulangan kemiskinan tersebut, pemerintah pada tanggal 31 April 2007  meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) Mandiri dikota Palu  Sulawesi tengah dan di Aceh Utara mulai dilaksanakan pada bulan juli 2008. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan subyek upaya penanggulangan kemiskinan. Diharapkan melalui Program PNPM Mandiri dapat terjadi harmonisasi prinsip-prinsip dasar, pendekatan, strategi, serta berbagai proses dan prosedur pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat sehingga proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Di Kecamatan Dewantara khususnya Desa Pulo Rungkom tingkat kemiskinan juga semakin meningkat. Hal ini dilihat dari bertambahnya angkatan kerja namun kesempatan kerja tidak tersedia sehingga menciptakan semakin banyaknya angka pengangguran yang selanjutnya menambah angka kemiskinan. Di Desa Pulo Rungkom banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi angka pengangguran sekaligus mengurangi angka kemiskinan, namun semuanya itu terkendala oleh faktor modal yang tidak dimiliki oleh masyarakat ekonomi lemah yang berada di desa ini.
            Pelaksanaan kegiatan yang dikelola Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) PNPM Mandiri Kabupaten Aceh Utara Propinsi Aceh yang terdiri dari 27 kecamatan di seluruh Aceh Utara.
Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba untuk mengetahui lebih jelas lagi seberapa besar pengaruh jumlah pendapatan dan jumlah tanggungan terhadap jumlah dana yang disalurkan. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Proses Penyaluran Dana PNPM Mandiri di Desa Pulo Rungkom dan Sejauhmana Kegiatan PNPM Mandiri Berjalan”.

1.2  Indentifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengindentifikasi beberapa permasalahan yang timbul yaitu:
1.      Bagaimana proses  penyaluran dana PNPM Mandiri di Desa Pulo Rungkom.
2.      Apa kendala dalam penyaluran dana PNPM Mandiri di Desa Pulo Rungkom.
           
1.3  Tujuan penelitian.
Berdasarkan beberapa masalah yang telah di indentifikasi di atas, maka tujuan dari penelitian adalah:
1.      Untuk mengetahui Proses Penyaluran dana PNPM mandiri di Desa Pulo Rungkom.
2.      Untuk mengetahui kendala-kendala dalam proses penyaluran dana PNPM Mandiri di Desa Pulo Rungkom.

1.4  Metode Penelitian.
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menguraikan data yang diperoleh di lapangan secara keseluruhan sehingga menggambarkan permasalahan yang dibahas.  Dalam mendapatkan data yang dibutuhkan penulis menggunakan beberapa metode yaitu:
1.      Telaah perpustakaan (Library Review), yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan secara teoritis yang berhubungan dengan penelitian.
2.      Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung ke objek penelitian.
a.       Pengamatan (Observasi) yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian.
b.      Mengadakan wawancara (Interview), yaitu Tanya jawab yang dilakukan dengan pihak yang terkait dengan judul penelitian.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1    PNPM Mandiri
2.1.1  Pengertian PNPM Mandiri
           Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan madani dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya.
           Menurut sumber pedum PNPM Mandiri menyatakan, “Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya.  Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan dari perangkat pemerintah serta berbagai phak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai”.

            Menurut Widjanarko (2005:15) mendefinisikan “pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan suatu masalah dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat, baik secara kelompok maupun individu”.
            Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM) merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya proses Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998. PNPM Mandiri sendiri dikukuhkan secara resmi oleh Presiden RI pada 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
            Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air. Dalam pelaksanaannya, program ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia paling miskin di wilayah perdesaan. Program ini menyediakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat/ kelembagaan lokal, pendampingan, pelatihan, serta dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) kepada masyarakat secara langsung. Besaran dana BLM yang dialokasikan sebesar Rp750 juta sampai Rp3 miliar per kecamatan, tergantung jumlah penduduk.
            Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya.

2.1.2   Tujuan PNPM Mandiri
a.       Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.
b.      Tujuan Khusus
1)      Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin,kelompok perempuan, komunitas adat terpencil, da kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpnggirkan dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.
2)      Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif,dan akuntabel.
3)      Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan,
4)      program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor).
5)      Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, dan kelompok peduli lainnya, untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
6)      Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian masyarakat, serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.
7) Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai        dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal.
8)      Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan tekhnologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

2.1.3        Strategi PNPM Mandiri
Startegi PNPM Mandiri yang  terdiri atas:
a.    Strategi Dasar
1)      Menginsentifkan upaya-upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat.
2)      Menjalin kemitraan yang seluas-luasnya dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mewujudkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat.
3)      Menerapkan keterpaduan dan sinergi pendekatan pembangunan sektoral,pembangunan kewilayahan, dan pembangunan partisipatif.

b.      Strategi Operasional
1)      Mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki masyarakat,pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, dan kelompok peduli lainnya secara sinergis.
2)      Menguatkan peran pemerintah kota/kabupaten sebagai pengelola  program program penanggulangan kemiskinan di wilayahnya;
3)      Mengembangkan kelembagaan masyarakat yang dipercaya,   mengakar, dan akuntabel.
4)      Mengoptimalkan peran sektor dalam pelayanan dan kegiatan  pembangunan secara terpadu di tingkat komunitas.
5)      Meningkatkan kemampuan pembelajaran di masyarakat dalam memahami
kebutuhan dan potensinya serta memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya.
6)   Menerapkan konsep pembangunan partisipatif secara konsisten. 

2.1.4        Prinsip PNPM Mandiri
PNPM-Mandiri menekankan prinsip-prinsip dasar berikut ini:

a.       Bertumpu pada pembangunan manusia. Pelaksanaan PNPM Mandiri     senantiasa bertumpu pada peningkatan harkat dan martabat manusia seutuhnya.
b.      Otonomi. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri, masyarakat memiliki kewenangan secara mandiri untuk berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola.
c.       Desentralisasi. Kewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan dilimpahkan kepada pemerintah daerah atau masyarakat sesuai dengan kapasitasnya.
d.      Berorientasi pada masyarakat miskin. Semua kegiatan yang dilaksanakan
masyarakat yang kurang beruntung.
e.            Partisipasi. Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong royong menjalankan pembangunan.
f.        Kesetaraan dan keadilan gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai.
g.       Demokratis. Setiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan secara musyarawah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin.
h.       Transparansi dan Akuntabel. Masyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggunggugatkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif.
i.         Prioritas. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhan
kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan dengan mendayagunakan secara
optimal berbagai sumberdaya yang terbatas.
j.    Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan  kemiskinan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan.
k.      Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan
kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak hanya saat ini   tapi juga di masa depan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
l.          Sederhana. Semua aturan, mekanisme dan prosedur dalam pelaksanaan PNPM Mandiri harus sederhana, fleksibel, mudah dipahami, dan mudah dikelola, serta dapat dipertanggungjawabkan oleh masyarakat.

2.1.5        Pendekatan PNPM Mandiri
             Pendekatan atau upaya-upaya rasional dalam mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan program adalah pembangunan yang berbasis masyarakat dengan:
a.         Menggunakan kecamatan sebagai lokus program untuk mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program.
b.      Memposisikan masyarakat sebagai penentu/pengambil kebijakan dan pelaku utama pembangunan pada tingkat lokal.
c.       Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses pembangunan partisipatif.
d.      Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan
karakteristik sosial, budaya dan geografis.
e.       Melalui proses pemberdayaan yang terdiri atas pembelajaran, kemandirian, dan keberlanjutan. Penjelasan lebih lanjut tentang pendekatan pemberdayaan masyarakat ini dapat dilihat pada lampiran




2.1.6        Sasaran PNPM Mandiri
            Setiap kebijakan program serta kegiatan pasti mempunyai sasaran tersendiri tidak terkecuali dengan program PNPM Mandiri.  Dalam hal ini PNPM sendiri memiliki beberapa sasaran, menurut Widjinarko (2007:2) sasaran dari pelaksanaan PNPM Mandiri yaitu:
a.       Terbangunnya Lembaga Kepimpinan Masyarakat(BKM) yang aspiratif, representatif, dan akuntabel utuk mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi serta kemandirian masyarakat.
b.      Tersedianya Program Jangka Menengah (PJM) sebagai wadah untuk mewujudkan ssenergi berbagai program penanggulangan keiskinan yang komprehensif dan sesuai dengan aspirasi serta kebutuhan masyarakat dalam rangka pengembangan lingkungan  pemukiman yang sehat, serasi, berjati diri dan berkelanjutan.
c.       Meningkatnya akses terhadap pelayanan kebutuhan  dasar bagi warga miskin alam rangka meningkatkan dan pencapaian sasaran.  















BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Proses Penyaluran Anggaran Dari PNPM mandiri ke Desa Pulo Rungkom
            Proses Penyaluran anggaran PNPM mandiri ke setiap desa berbeda-beda, namun tujuannya sama. Ini semua tergantung dari tingkat daerah tersebut membutuhkan atau tidak, tidak semua daerah yang mengajukan akan direalisasikan akan tetapi daerah yang paling memiliki potensi yang akan di realisaasikan.
            Di daerah Pulo Rungkom, untuk setiap tahunnya lebih memprioritaskan ke bidang pertanian dan infrastruktur, misalnya: pembenahan saluran irigasi, pembuatan bendungan, pembuatan pintu air, pembuatan jembatan penghubung.

            Untuk tahun 2011 ini, Desa Pulo Rungkom, mengajukan beberapa program, seperti di table 01,



















3.2 Kendala Dalam Penyaluran Anggaran PNPM mandiri

Dalam pelaksanaan PNPM mandiri di Desa Pulo Rungkom tidak banyak mengalami kendala yang berarti, ini mungkin karena pertisipasi masyarakat sudah lebih aktif. Kendala-kendala yang timbul diantaranya:
1.      Kurang fasilitator dalam penyelenggaraan PNPM mandiri, sehingga masyarakat masih kurang memahami mekanisme dari penyelenggaraan PNPM itu sendiri.
2.      Bukan yang diprioritaskan yang di realisasikan.( kurang sesuai dengan kebutuhan daearah)

























BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.
Proses Penyaluran anggaran PNPM mandiri ke setiap desa berbeda-beda, namun tujuannya sama. Ini semua tergantung dari tingkat daerah tersebut membutuhkan atau tidak, tidak semua daerah yang mengajukan akan direalisasikan akan tetapi daerah yang paling memiliki potensi yang akan di realisaasikan.
. Kendala-kendala yang timbul diantaranya:
Kurang fasilitator dalam penyelenggaraan PNPM mandiri, sehingga masyarakat masih kurang memahami mekanisme dari penyelenggaraan PNPM itu sendiri.
Bukan yang diprioritaskan yang di realisasikan.( kurang sesuai dengan kebutuhan daearah)


4.2 Saran
Dalam pelaksanaan PNPM mandiri harus lebih ditekankan kepada daerah yang memang memerlukan. Ini untuk mendukung proses peninhkatan kualitas dari pelayanan tersebut.


















DAFTAR PUSTAKA

  1. http://www.pnpm-perdesaan.or.id
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/PNPM_Mandiri_Pedesaan